Xbox Game Store untuk Mobile Diperkirakan Rilis Tahun 2024

Microsoft memang sudah cukup lama berencana untuk memiliki sebuah aplikasi Xbox mobile game store milik mereka sendiri, dan menurut laporan terakhir, rencana tersebut akan segera terwujud di tahun 2024.

Wacana peluncuran toko game untuk platform mobile tersebut pertama kali mengemuka tak lama setelah pengumuman akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft pada tahun 2022. Semua keperluan legalitasnya sendiri sedang diurus di Otoritas Kompetisi dan Pasar (CMA) di Inggris.

Melalui sebuah wawancara dengan Financial Times, Phil Spencer selaku bos Xbox mengakui bahwa persiapan mobile gaming store milik Xbox ini sudah dipersiapkan sejak tahun lalu. Dengan hadirnya aplikasi ini, ia berharap pengguna bisa mendapatkan akses penuh dari Xbox dan pihak ketiga selama bermain game. Mereka menyebut Xbox Game Store ini dengan sebutan “next-generation store“, meski belum banyak detail yang bisa mereka berikan.

Ia juga mengakui, bahwa pembuatan aplikasi tersebut bertujuan untuk menyaingi dominasi pasar mobile oleh Apple dan Google. Bukan tanpa modal, Microsoft sendiri memiliki Call of Duty dari Activision — jika akuisisi berhasil — dan Candy Crush Saga dari King. Keduanya merupakan game online yang sangat populer, dengan jumlah pengguna yang cukup banyak hingga saat ini.

Ambisi Xbox ini patut diacungi jempol, mengingat ketatnya regulasi terkait pasar mobile game yang dikuasai oleh Google dan Apple. Misalnya saja, Apple tidak memberikan akses terhadap toko alternatif apapun untuk setiap perangkatnya, atau akses metode pembayaran alternatif di luar cara yang telah ditentukan.

Setidaknya ada 2 faktor yang sedang Microsoft tunggu untuk melancarkan eksekusi aplikasi ini, yaitu kesuksesan akuisisi Activision Blizzard serta perubahan kebijakan Digital Markets Act di Eropa, yang mengubah cara Google dan Apple beroperasi, serta membuka keduanya untuk pasar yang lebih luas dan kompetitif.

“Kebijakan Digital Markets Act yang akan datang, akan menjadi penentu yang penting terhadap rencana kami. Saya pikir hal ini adalah peluang yang sangat besar. Saat ini, Microsoft memiliki pengaruh yang rendah untuk pasar mobile gaming, dan hal ini sudah kami akui ketika mengurus dokumentasi di Otoritas Kompetisi dan Pasar (CMA) tahun lalu,” ucap Phil Spencer.

“Dengan minimnya pengaruh di mobile gaming, kesuksesan akuisisi Activision Blizzard akan menjadi faktor penting lain, yang akan memberikan kemampuan bagi kami untuk menghadapi pasar, pemasaran, dan proses pengembangan mobile game,” lanjutnya.

3 Tips Memakai Karakter Santino di Free Fire Versi EVOS AimGod

Karakter di game Free Fire memang sangat banyak dan tentunya memiliki banyak variasi strategi dan tips. EVOS AimGod tidak sungkan memberikan tips dalam menggunakan karakter Santino di Free Fire, tentunya sebagai seorang Rusher.

Sumber: Garena Free Fire

Apa itu Rusher? Rusher merupakan salah satu posisi di skena esports Free Fire yang memiliki tugas utama untuk maju ke depan dan melakukan clash dengan lawan. Selain itu, tugas lain seorang Rusher adalah memberikan informasi penting tentang lokasi atau posisi lawan.

EVOS AimGod atau pemain dengan nama lengkap Aji Apri Wicaksono punya tips menggunakan Santino, dilansir dari halaman tips Free Fire. Sang rekrutan anyar EVOS Divine sekaligus mantan pemain Boss Esports dan AURA Esports tersebut bermain sangat baik di FFML Season 7.

Sebagai seorang Rusher yang sangat diandalkan, Aji memiliki sedikit tips untuk membuat permainan Anda lebih baik saat menggunakan Santino.

3 Tips Menggunakan Santino di Free Fire

Sumber: Garena Free Fire

Dengan tujuan meraih Booyah!, tentu Anda perlu menyadari bahwa memaksimalkan karakter Free Fire jadi salah satu hal yang penting. Alasannya karena setiap karakter memiliki skill masing-masing yang unik sesuai fungsinya.

Berikut ada 3 tips bagi Anda yang ingin belajar dan memaksimalkan Santino untuk meningkatkan ranking di game Free Fire.

1. Maksimalkan Pertarungan Jarak Dekat

Sebagai seorang Rusher alami, EVOS AimGod menilai bahwa Santino menjadi posisi terbaik untuk garda terdepan di tim. Tidak lain karena skill miliknya yaitu Shape Splitter yang berguna untuk berpindah tempat dengan cepat.

2. Bentuk Komposisi Tim Ideal

Sebagai game dengan genre battle royale, tentu Free Fire membawa banyak pemain yang dibentuk sebagai sebuah tim. Untuk menjaga potensi Santino, EVOS AimGod menyarankan untuk membentuk tim dengan beberapa karakter.

Pertama membawa Kelly, karena kemampuannya untuk menambah kecepatan berlari. Lalu kedua ada Caroline untuk meningkatkan kecepatan berlari saat membawa shotgun.

Push Rank Free Fire
Sumber: Free Fire

Terakhir, tim Anda bisa membawa karakter Hayato yang memiliki kemampuan untuk penetrasi armor lawan ketika darah menurun.

3. Tempatkan Maneken di Lokasi Aman

Kemampuan atau skill Shape Splitter dari Santino adalah menempatkan sebuah maneken atau patung di suatu tempat yang nantinya Santino bisa bertukar lokasi dengan maneken tersebut.

Lantas, tempatkan maneken di lokasi yang aman sehingga bila gagal melakukan serangan jarak dekat, Anda bisa melakukan teleportasi dengan cepat.

EVOS AimGod sendiri sedang bertanding di FFML Season 7, kini timnya memimpin klasemen sementara tepatnya hingga akhir minggu ketiga.

Sumber: Garena Free Fire

Tonton kompetisi FFML Season 7 yang ditayangkan melalui kanal YouTube, Facebook, dan TikTok Free Fire Esports ID di setiap akhir pekan sepanjang 3 Maret 2023 hingga 2 April 2023, dimulai pada pukul 16:00 WIB.

Melihat Rangkaian Fitur Kamera 108MP Terbaru Pada OPPO Reno8 T 5G

Dibanding versi 4G-nya, OPPO Reno8 T 5G memang memiliki daya tarik yang lebih tinggi. Topped up yang diberikan lebih menarik, sebut saja layar curved 3D 120Hz dengan desain dual micro-curved, 67W SUPERVOOC yang dapat mengisi penuh dalam 44 menit, dan kamera utama 108MP dengan fitur portrait yang lebih komplet.

Sensor gambar 108MP yang tertanam pada Reno8 T 5G memiliki beberapa kelebihan yang dapat meningkatkan kualitas foto yang dihasilkan. Sekarang mari bahas lebih lanjut, beberapa keunggulan dan fitur portrait yang ditawarkan oleh topped up pada kamera di Reno8 T 5G.

Keunggulan Kamera Utama 108MP

OPPO Reno8 T 5G

Sensor gambar 108MP tersebut berukuran 1/1,67 inci. Meski secara default hasil jepretan Reno8 T 5G resolusinya adalah 12MP, tetapi dengan ukuran per piksel yang lebih besar 1,92 μm setelah pixel binning.

Berkat NonaPixel Plus, teknologi pixel binning yang menggabungkan sembilan piksel terdekat menjadi satu piksel besar. Pengguna diberikan fleksibilitas untuk memilih antara mengejar resolusi foto tinggi atau kinerja yang lebih baik dalam kondisi cahaya rendah.

Pada mode resolusi tinggi, ini berarti foto yang dihasilkan akan memiliki lebih banyak detail dan kejelasan yang lebih baik. Kita dapat melakukan cropping tanpa khawatir kehilangan kualitas yang signifikan dan dapat dicetak dalam ukuran yang lebih besar. Tentu saja, kelebihan ini hanya akan terlihat pada foto-foto yang diambil dengan kondisi yang ideal.

Untuk memotret aktivitas sehari-hari, mode 12MP lebih cocok digunakan. Alasannya karena menawarkan kualitas gambar yang lebih optimal, serta dapat menghasilkan foto lebih bagus dan minim noise dalam kondisi cahaya rendah.

Fitur Portrait yang Lebih Banyak

Fitur-Portrait-yang-Lebih-Banyak

Sebagai The Portrait Expert, OPPO membekali Reno8 T 5G dengan sejumlah fitur portrait canggih menggunakan teknologi pemrosesan gambar berbasis AI. Mulai dari AI Portrait Super Resolution, untuk membantu memperoleh foto portrait yang lebih jelas bahkan dalam kondisi cahaya yang buruk. Caranya dengan mengurangi noise piksel dan keburaman pada wajah, serta meningkatkan detail dan mengoptimalkan warna.

Selanjutnya adalah Bokeh Flare Portrait, filter yang satu ini dapat menghasilkan efek bokeh estetik pada latar belakang dan membuat subjek tampil menonjol. Lalu ada AI Colour Portrait yang menonjolkan warna pada subjek dan memudarkan warna pada latar belakang, sehingga hasilnya lebih dramatis.

Fitur portrait inovatif berbasis AI lainnya pada Reno8 T 5G adalah AI Portrait Retouching yang dapat mempertahankan pesona kecantikan alami masing-masing orang. Fitur ini akan menyempurnakan wajah dan sentuhan warna kulit secara berbeda untuk setiap wajah.

Kamera portrait 108MP di Reno8 T 5G didampingi oleh dua kamera sekunder, 2MP f/2.4 sebagai depth sensor dan 2MP f/3.3 dengan lensa microscope 34mm. Pada mode kamera microscope, kita dapat memotret foto macro atau sekedar mengamati objek-objek kecil yang tersembunyi berkat kemampuan pembesaran 20x hingga 40x.

Itulah beberapa fasilitas yang ditawarkan oleh topped up pada kamera di OPPO Reno8 T 5G. Dengan daya tarik tinggi yang dibawanya, perangkat ini menjadi salah satu rekomendasi smartphone terbaik yang bakal diburu di momen Ramadan dan Lebaran.

OPPO Reno8 T 5G tersedia dalam dua konfigurasi memori dan dua warna yakni Sunrise Gold dan Midnight Black. RAM 8GB dengan penyimpanan internal 128GB dijual Rp5.999.000 dan Rp6.499.000 untuk varian RAM 8GB dan penyimpanan internal lega 256GB.

Tim Peneliti Stanford Ciptakan AI Pesaing ChatGPT dengan Modal $600

Pesatnya perkembangan teknologi AI didukung oleh proyek riset terbuka yang dilakukan oleh banyak perusahaan. Salah satu contohnya adalah Meta, yang pada Februari lalu merilis language model bernama LLaMA untuk membantu komunitas periset AI yang tidak memiliki akses ke infrastruktur berskala besar. Tujuan tersebut sepertinya telah tercapai, sebab belum lama ini para periset di Stanford University berhasil menyulapnya menjadi rival ChatGPT dengan bujet yang sangat minimal.

Dilaporkan oleh New Atlas, tim periset dari Center for Research and Foundation Models (CRFM) di Stanford telah berhasil menciptakan pesaing ChatGPT dengan modal kurang dari $600. Dijuluki Alpaca, proyek ini direalisasikan dengan melatih LLaMA 7B, language model paling sederhana dan paling murah besutan Meta tadi.

LLaMA 7B sendiri sebenarnya sudah dilatih oleh Meta dengan 1 triliun token, akan tetapi kapabilitasnya jelas jauh di bawah ChatGPT yang telah menjalani beragam fase pelatihan lebih jauh. Untuk itu, tim dari Stanford mencoba melatih LLaMA 7B lebih jauh dengan sederet input dan output, yang prosesnya diautomasi menggunakan API dari OpenAI.

Tahap pelatihan tersebut menghasilkan sekitar 52.000 sampel percakapan, dengan ongkos tidak lebih dari $500. Data tersebut kemudian dipakai untuk proses finetuning menggunakan 8 GPU superkomputer, yang biayanya diperkirakan tidak lebih dari $100. Dari situ, Alpaca pun resmi lahir, dan berdasarkan pengujian internal yang dilakukan, kinerjanya rupanya tidak kalah dibanding ChatGPT.

Alpaca AI Stanford
Credit: Stanford CRFM

Namun sama seperti ChatGPT, Alpaca juga tidak luput dari sejumlah kekurangan, utamanya kecenderungan untuk menyampaikan tanggapan yang salah sebagai fakta, alias berhalusinasi. Respons yang cenderung ofensif juga umum dijumpai dalam percakapan bersama Alpaca, dan itulah mengapa timnya memutuskan untuk menarik versi demo-nya tidak lama setelah merilisnya ke publik.

Kecenderungan AI untuk berhalusinasi ini juga yang menjadi fokus OpenAI dalam menyempurnakan ChatGPT. Saat merilis GPT-4 pekan lalu, OpenAI mengklaim bahwa versi barunya itu punya kecenderungan 40% lebih tinggi untuk memberikan tanggapan yang faktual. CEO OpenAI, Sam Altman, belum lama ini juga menyampaikan kekhawatirannya akan sistem AI mirip ChatGPT yang dirancang tanpa adanya protokol keamanan yang mencukupi.

Singkat cerita, membuat sistem AI ala ChatGPT yang cerdas itu sebenarnya bukan pekerjaan yang sulit ataupun mahal, dan itu sudah dibuktikan sendiri oleh tim periset Stanford lewat Alpaca. Yang sulit adalah memastikan bahwa AI tersebut aman untuk digunakan oleh publik secara luas.

Gambar header: Freepik.

AI Runway Gen-2 Mampu Ciptakan Video dari Teks

Artificial intelligence telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dalam hal kemampuan menggambar. Kalau perlu bukti, lihat saja koleksi gambar photorealistic yang dapat dihasilkan Midjourney v5. Pertanyaannya, pencapaian seperti apa yang bakal AI catatkan selanjutnya? Jawabannya adalah membuat video.

Runway, startup yang membantu pengembangan generative AI Stable Diffusion, baru-baru ini mengumumkan kehadiran Gen-2 dari sistem AI pembuat videonya. Runway Gen-2 diklaim mampu menerjemahkan input teks menjadi sebuah video singkat, sebuah perkembangan pesat dari versi pertamanya yang masih membutuhkan input berupa video.

Menggunakan Runway Gen-2, pengguna dapat mengetikkan input teks seperti “an aerial shot of a mountain landscape“, dan AI akan menciptakan video singkat berdurasi 3 detik yang menampilkan adegan tersebut secara akurat. Alternatifnya, pengguna juga bisa mencantumkan input berupa gambar, lalu menambahkan deskripsi teks untuk menyulapnya menjadi sebuah video.

Video yang dihasilkan memang tidak kelihatan begitu bagus, akan tetapi akurasinya tetap perlu diacungi jempol. Setidaknya untuk sekarang, video buatan Runway Gen-2 juga tidak dilengkapi audio. Namun berdasarkan laporan Bloomberg, Runway rupanya tengah sibuk melakukan riset untuk menghadirkan kemampuan menciptakan audio pada sistem AI-nya.

Runway bukanlah perusahaan pertama yang mencoba menciptakan sistem text-to-video berbasis AI. Tahun lalu, Meta sempat memperkenalkan proyek riset serupa yang mereka juluki Make-A-Video. Selain Meta, Google juga punya proyek riset text-to-video berbasis AI bernama Phenaki.

Tidak seperti Meta dan Google, Runway rupanya sudah siap menguji AI pembuat videonya ini secara publik. Aksesnya memang masih cukup terbatas, dan pengguna yang tertarik harus mendaftar via waitlist terlebih dulu di server Discord milik Runway. Pun begitu, Runway sudah punya rencana untuk membuka aksesnya lebih luas lagi dalam beberapa minggu ke depan.

Runway sendiri sudah punya pengalaman panjang dalam ranah software video. Mereka memiliki sederet video editing tool bertenaga AI, dan kliennya pun sudah mencakup sejumlah nama besar seperti produser acara TV The Late Show with Stephen Colbert, maupun tim visual effect dari film pemenang Oscar, Everything Everywhere All at Once.

Sistem text-to-video berbasis AI memang masih jauh dari kata sempurna, dan Runway Gen-2 pada dasarnya membuktikan anggapan tersebut. Namun seperti halnya semua tool berbasis AI, kinerjanya akan terus bertambah baik seiring berjalannya waktu.

Lagi-lagi kalau perlu bukti, lihat saja pencapaian yang dibukukan AI Midjourney. Beberapa bulan lalu, AI tersebut masih kesulitan menggambarkan tangan manusia secara akurat. Sekarang, gambar bikinannya sudah mampu menipu mata kita.

Via: The Verge.

ASUS Luncurkan Monitor Gaming OLED 240 Hz Baru, Minim Risiko Burn-in

Salah satu brand ternama di pasar gaming, yaitu ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi mengumumkan monitor gaming terbarunya, ASUS ROG Swift OLED PG27AQDM.

Perangkat satu ini menyita perhatian mengingat ia sudah berteknologi OLED 26,5 inci QHD (2560 x 1440), memiliki refresh rate 240 Hz dan response time 0,03 ms yang sangat cepat.

Frame rate yang tinggi tentu menjadikan pengalaman bermain game menjadi lebih asyik dan juga immersive. Selain itu, ASUS turut menyematkan kompatibilitas dengan NVIDIA G-Sync untuk menghasilkan visual yang bebas bebas tearing dan mulus.

Untuk menjaga umur yang lebih panjang, ASUS juga mengatasi masalah burn-in OLED dengan heatsink khusus dan teknologi intelligent voltage optimization guna meminimalkan potensi masalah dan menghasilkan kecerahan 17% lebih tinggi.

Manjakan Gamer dengan Layar OLED Berkualitas

Sumber: ASUS ROG

Menjaga masa pakai yang lebih lama menjadi perhatian ASUS di lini monitor berteknologi OLED. Untuk mengurangi kendala burn-in di monitor, ASUS membawa teknologi heatsink untuk menjaga suhu lebih stabil.

Dengan pengeluaran panas yang lebih merata di bagian belakang monitor, suhu rata-ratanya menjadi 5% lebih rendah dibandingkan dengan monitor lain yang ada di kelasnya meskipun memiliki kecerahan puncak 17% lebih tinggi daripada monitor ROG OLED sebelumnya.

Lebih Menarik dan Kaya Fitur

Sumber: ASUS ROG

Swift OLED PG27AQDM sendiri memiliki lapisan mikro-tekstur anti silau yang mengurangi pantulan cahaya dari sekitar agar menghadirkan pengalaman memandang layar yang lebih baik.

Sementara itu, pengaturan Uniform Brightness yang ekslusif dari ASUS ROG akan mengurangi kecerahan maksimal sehingga kecerahan tetap konsisten demi menghasilkan tampilan yang lebih baik dan nyaman.

Tidak ketinggalan teknologi software ASUS Display Widget Center yang baru dengan tujuan mengubah pengaturan monitor dan fungsi OLED dengan mudah menggunakan mouse melalui interface yang intuitif.

Sumber: ASUS ROG

Spesifikasi Terbaik dengan Tampilan Premium

Untuk membawa kepuasan di hadapan para gamer setianya, ASUS memberikan teknologi HDR dengan tingkat kecerahan maksimum sebesar 1.000 nit.

Tidak lupa detail warna dengan kedalaman warna true 10-bit yang memastikan kinerja warna yang luar biasa agar Swift OLED PG27AQDM dapat menampilkan warna hitam paling gelap serta kecerahan persepsi yang tinggi.

Dari segi estetika, ASUS ROG Swift OLED PG27AQDM sendiri hadir dengan tampilan baru dan gaya yang lebih futuristik serta ramping.

Sumber: ASUS ROG

Monitor satu ini juga sudah dilengkapi dengan soket tripod di bagian atas monitor untuk memasangkan perangkat seperti webcam. Tidak ketinggalan pilihan konektivitas yang dihadirkan juga beragam, seperti satu port DisplayPort 1.4, lalu dua port HDMI 2.0, dan USB hub.

Vivo V27 Series Bakal Meluncur di Indonesia, Bawa Aura Light Portrait

Tahun 2023 bakal dimulai oleh Vivo dengan meluncurkan generasi terbaru dari V-seriesnya. Rencananya, Vivo bakal menggelar acara peluncuran yang diadakan pada akhir bulan Maret 2023. Ada 2 varian yang bakal diluncurkan pada kuartal pertama 2023 ini, yaitu Vivo V27 5G dan Vivo V27e.

Risa Rismayanti, Product Manager vivo Indonesia mengungkapkan bahwa Vivo akan segera meluncurkan vivo V27 Series ke pasar Indonesia. Vivo V27 Series akan membawa teknologi Aura Light Portrait untuk pertama kalinya. Hal tersebut di klaim oleh Risa akan memberikan hasil gambar yang lebih jernih dan terang alami.

Vivo V27 5G nantinya akan menggunakan sensor buatan Sony dengan IMX 766V. Sistem Aura Light Portrait sendiri merupakan gabungan sensor tersebut dengan Aura Light dan mode portrait yang ada pada perangkat Vivo. Teknologi ini dirancang khusus untuk menambahkan cahaya serta menciptakan efek pencahayaan yang lebih merata dan lembut. Selain itu, teknologi ini akan membantu pengguna dalam mengambil gambar portrait dengan jelas dan tampak alami walau dalam kondisi pencahayaan yang minim atau saat malam hari sehingga semakin mendukung kebutuhan fotografi dan videografi malam.

 

Selain Sony IMX766V, ada 2 kamera lain yang menemani sensor utama tersebut, yaitu 8 MP Super Wide Angle serta 2 MP Super Macro Camera. Untuk kamera depannya, Vivo cukup mengejutkan dengan memberikan kamera 50 MP dengan fungsi autofokus. Hal ini tentu saja akan membuat selfie akan lebih jernih dan lebih tajam.

Vivo V27 5G juga memiliki Hybrid Image Stabilization yang merupakan gabungan antara OIS dan EIS. Dengan menggunakan teknologi ini, dapat melakukan komputasi dan gerakan stabilisasi hingga 10.000 kali per detik sehingga gerakan rekaman video akan lebih mulus. Selain itu juga terdapat fitur Super Night Video yang bisa membuat perekaman dalam kondisi rendah cahaya menjadi lebih terang.

RAM yang bakal tertanam pada Vivo V27 series adalah 12 GB dengan tambahan 8 GB extended RAM. Untuk pengisiannya akan lebih cepat dengan 66 watt FlashCharge yang memiliki 24-Dimension Security Protection.

Layar pada Vivo V27 5G akan memiliki 3D curved screen dengan 120 Hz refresh rate. Ketebalan smartphone Vivo V27 5G ada pada 7,36 mm dengan berat 182 gram. Sedangkan pada Vivo V27e akan menggunakan layar AMOLED 120 Hz dengan flat frame. Ketebalannya hanya mencapai 7,7 mm dengan bobot hanya 185 gram saja.

Risa menutup dengan mengatakan bahwa seluruh kemampuan terdepan dari fotografi, desain, hingga performa dihadirkan ke dalam Vivo V27 Series sebagai bentuk dukungan vivo bagi para konsumennya di Indonesia. Vivo berharap bahwa konsumen di Indonesia akan bisa menyambut kehadiran Vivo V27 series ini dalam waktu dekat.

Walau Toxic, Voice Chat Masih Jadi Media Komunikasi Favorit Gamers

Sejak game online menjadi populer, perilaku para gamers pun mulai berubah. Game tidak lagi menjadi media hiburan yang dinikmati sendiri, tapi bersama dengan orang lain. Bagi sebagian gamers, game bahkan menjadi alat komunikasi dengan teman-teman mereka. Selama pandemi, game juga dijadikan sebagai tempat untuk berkumpul bersama-sama.

Sayangnya, komunitas gamers tidak bebas dari masalah toxicity. Belum lama ini, Speechly, startup asal Finlandia, merilis laporan tentang perilaku toxic gamers di berbagai alat komunikasi di dalam game maupun di luar game, termasuk di voice chat. Berikut ulasannya.

Toxicity di Voice Chat

Untuk mengetahui pola perilaku toxic di kalangan gamers, Speechly meminta Voicebot Research mengadakan survei pada lebih dari seribu gamers online di Amerika Serikat. Berdasarkan survei tersebut, diketahui bahwa voice chat masih menjadi alat komunikasi favorit para gamers. Masalahnya, voice chat juga menjadi alat utama bagi toxic gamers untuk melakukan harassment.

Sebanyak 68% gamers online menggunakan voice chat. Dan hampir setengah dari mereka merasa, voice chat membuat game menjadi lebih menyenangkan untuk dimainkan. Tidak bisa dipungkiri, voice chat memang menawarkan berbagai keuntungan untuk para gamers. Salah satunya, voice chat memungkinkan para gamers untuk membuat rencana dan melakukan koordinasi dalam game. Tak hanya itu, para newbies juga bisa belajar dan mendapat wejangan dari gamers yang lebih berpengalaman melalui voice chat.

Persentase gamers yang menggunakan voice chat. | Sumber: Speechly

Tak hanya itu, menurut Todd Bouris, Manager of Software Engineering, Unity, gamers yang berkomunikasi dengan satu sama lain saat bermain game biasanya menghabiskan waktu lebih lama untuk bermain game. Dan hal ini berlaku untuk gamers dari semua platform, tidak peduli genre dari game yang mereka mainkan. Jadi, elemen sosial pada game sebenarnya membantu developer dalam mempertahankan gamers.

Sayangnya, popularitas voice chat sebagai alat komunikasi antar para gamers juga berarti banyak kejadian harassment yang terjadi via voice chat. Data dari survei Voicebot menunjukkan, voice chat merupakan media komunikasi yang paling toxic. Berdasarkan survei tersebut, diketahui bahwa 50% gamers pernah mengalami harassment. Angka ini naik menjadi 72% di kalangan pengguna voice chat.

Jika dibandingkan dengan pengguna text chat, kemungkinan pengguna voice chat mengalami harassment 35% lebih tinggi. Frekuensi harassment yang terjadi di voice chat juga lebih tinggi dari text chat. Kemungkinan, alasan mengapa tingkat toxicity di text chat cenderung lebih rendah daripada voice chat adalah karena text chat biasanya memiliki fitur peringatan, yang akan secara otomatis menandai gamers ketika mereka menggunakan kata makian.

voice chat toxic
Tingkat toxicity di setiap media komunikasi para gamers. | Sumber: Speechly

Satu hal yang membuat toxicity di voice chat sulit untuk diatasi adalah karena sistem moderasi untuk voice chat didasarkan pada sistem protes dari korban. Jadi, ketika harassment terjadi di voice chat, korban punya tanggung jawab untuk mengajukan protes. Setelah itu, para moderator baru akan mengamati apa yang terjadi dan menentukan hukuman untuk pelaku.

Jenis dan Dampak Harassment Pada Pemain

Jenis harassment yang dialami oleh gamers di voice chat beragam. Tiga jenis harassment yang paling sering terjadi adalah makian, trolling, dan bullying atau perisakan. Namun, pelaku harassment juga melakukan tindakan lain seperti mempermalukan korban, mengancam bahwa mereka akan melukai korban di dunia nyata, atau bahkan melakukan pelecehan seksual.

voice chat toxic
Jenis harassment yang terjadi di voice chat. | Sumber: VentureBeat

Ketika gamers menghadapi harassment — baik di voice chat maupun di media komunikasi lainnya — hal ini akan mempengaruhi kebiasaan bermain mereka. Survei dari Voicebot menunjukkan, 38% korban dari perilaku toxic mengurangi waktu bermain setelah mereka mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari gamers lain.

Sementara itu, sebanyak 5% gamers yang menjadi korban harassment di sebuah game memilih untuk berhenti memainkan game tersebut hingga esok hari. Sebanyak 23% gamers mengaku, mereka akan berhenti bermain untuk beberapa waktu setelah mereka menjadi korban dari perilaku toxic. Untuk menghindari harassment, 40% gamers memilih untuk mematikan fitur voice chat selama beberapa waktu. Mengingat fitur voice chat sebenarnya bisa membuat pengalaman bermain menjadi lebih baik, keputusan gamers untuk mematikan fitur tersebut akan memperburuk pengalaman bermain mereka.

Kabar baik bagi developer, kebanyakan gamers sudah merasa puas dengan moderasi yang developer lakukan setelah harassment terjadi. Ketika ditanya tentang solusi untuk mengurangi tingkat toxicity dalam game, sebanyak 43,9% gamers mengatakan, mereka ingin sistem komplain yang memungkinkan mereka untuk mengirimkan file audio dari voice chat pada moderator hanya dengan satu klik saja.

voice chat toxic
Solusi yang pemain inginkan. | Sumber: VentureBeat

Toxicity dalam game merupakan masalah besar di industri game. Namun, mengatasi masalah itu bukan hal mudah. Apalagi karena setiap hari, ada jutaan pemain yang memainkan sebuah game selama beberapa jam. Hal ini berarti, jumlah data audio yang harus dipantau oleh perusahaan game bertambah sebanyak puluhan juta data setiap harinya.

CEO Speechly, Otto Söderlund percaya, AI bisa membantu perusahaan game untuk melakukan moderasi di voice chat. Saat mendirikan Speechly, Söderlund mengumpulkan para ahli machine learning untuk mendeteksi makian dan ucapan toxic lainnya menggunakan speech recognition AI. Dia percaya, keberadaan tool ini akan membantu para developer game untuk melakukan moderasi dalam chat di game mereka.

Menurut Söderlund, perilaku toxic di kalangan gamers bisa diselesaikan dengan efektif menggunakan sistem reputasi. Dalam sistem reputasi, setiap pemain akan mendapatkan nilai berdasarkan laporan dari pemain lain. Jika seorang pemain mencapai nilai tertentu, dia akan mendapatkan peringatan atau hukuman, seperti pemblokiran akun.

“Tidak banyak gamer yang memiliki perilaku toxic,” kata Söderlund, dikutip dari VentureBeat. “Namun, kelompok kecil ini dapat menciptakan masalah besar. Menggunakan sistem reputasi dapat membantu perusahaan game untuk menemukan segelintir gamers yang bermasalah.”

Sumber header: Pexels

FFML Season 7 Week 3 Matchday 9: Klasemen Zona Eliminasi Mengintai 6 Tim

Tidak terasa telah selesai minggu ketiga dari rangkaian turnamen Free Fire Master League (FFML) Season 7. Menuju akhir-akhir pertandingan, FFML Season 7 menyisakan persaingan yang lebih sengit.

Setelah MPO Esports tampil gemilang di FFML Season 7 Week 3 Matchday 8, kini tim tersebut berada di zona nyaman menjauhi urutan klasemen 6 terbawah (13-18).

Turnamen kali ini menjadi lebih sengit, apalagi FFML Season 7 hanya menyisakan 2 minggu lagi yaitu Week 4 dan Week 5.

Sumber: Garena Free Fire

Selain bangkitnya tim-tim papan tengah, terjadi juga saling salip poin yang ditunjukkan oleh SES Alfaink dan EVOS Divine. Tidak lupa, upaya maksimal yang dilakukan Bulls Esports untuk dapat menghindari zona eliminasi 3 terbawah.

Pada turnamen FFML Season 7 Week 3 Matchday 9, berikut 12 tim yang bertanding:

  • Bulls Esports
  • EVOS Divine
  • SES Alfaink
  • Kagendra
  • OPI Griffin
  • First Raiders Storm
  • Dewa United Esports
  • Bigetron Delta
  • G-Arsy Aphrodite
  • RRQ
  • First Raiders Eclipse
  • MBR Epsilon

Memang ada beberapa tim yang berada di zona bahaya, seperti Kagendara, OPI Griffin, dan MBR Epsilon yang perlu meningkatkan strategi bermainnya.

Tidak lupa, tim-tim yang masih berada di urutan 13 hingga 15 seperti Tiger Wong Esports, yang sejatinya masih belum aman dan perlu mendulang banyak poin.

Tersisa Dua Minggu Penentuan Tim Eliminasi

Memasuki minggu ketiga, banyak tim yang masih bermain di performa puncaknya seperti EVOS Divine. Setelah bermain sangat buruk di matchday 7 dan 8, kini Bion dkk. bermain maksimal.

Setia mengisi urutan 5 besar dari segi poin placement, EVOS Divine juga sukses mendominasi daftar pemain dengan poin eliminasi tertinggi.

Di sisi lain, SES Alfaink mulai bangkit, diapit oleh Bigetron Delta yang bermain sangat efisien. Kedua tim tersebut sangat nyaman karena berada di urutan 5 besar klasemen sementara, jauh dari zona eliminasi.

Berikut daftar Booyah yang diraih oleh tim-tim di matchday 9:

  • Ronde 1 – Bermuda: Bigetron Delta
  • Ronde 2 – Purgatory: First Raiders Eclipse
  • Ronde 3 – Alpine: Bulls Esports
  • Ronde 4 – Nexterra: First Raiders Storm
  • Ronde 5 – Bermuda: SES Alfaink
  • Ronde 6 – Bermuda: Bigetron Delta
Sumber: Garena Free Fire

EVOS Javra dan EVOS Bion menjadi duet yang sangat menakutkan bagi tim lawan, tentunya EVOS Divine berada di tangan yang tepat untuk menjaga hasil positifnya.

Tim lain yang tampil gemilang adalah First Raiders Eclipse dan Storm yang sama-sama meraih Booyah! di matchday 9. Faktanya, kedua tim bermain sangat maksimal dan berbeda sedikit poin saja dengan EVOS Divine.

Sedangkan 6 tim terbawah harus berhati-hati mengingat urutan 16 hingga 18 akan tereliminasi.

Dengan hasil ini, maka berikut torehan klasemen sementara di babak FFML Season 7 Week 3 Matchday 9.

Sumber: Garena Free Fire

Turnamen sengit dari FFML Season 7 masih akan terus berlangsung dan ditayangkan melalui kanal YouTube, Facebook, dan TikTok Free Fire Esports ID di setiap Jumat sampai Minggu sepanjang 3 Maret 2023 hingga 2 April 2023 pada pukul 16:00 WIB.

Valve Daftarkan “Counter Strike 2” sebagai Merek Dagang

Rumor mengenai sebuah game sekuel dari salah satu game shooter klasik, Counter-Strike, kembali mengemuka dan menguat.

Dilaporkan pertama kali oleh PCGamesN, Valve baru saja mendaftarkan merek dagang “CS2” kepada kantor urusan paten dan merek dagang Amerika Serikat pada tanggal 14 Maret lalu. Merek dagang tersebut dihubungkan dengan IP “Counter-Strike” dan “CS”.

Rumor ini pertama kali mengemuka setelah sebuah akun di Twitter yang melaporkan bahwa kartu grafisnya mendeteksi aplikasi tidak dikenal, yang diyakini sebagai Counter-Strike 2.

Menurut pengakuannya, aplikasi .exe tersebut berbeda dengan aplikasi CS:GO yang biasa ia mainkan. Melalui hasil screenshot tersebut, muncul juga spekulasi bahwa Counter-Strike akan menggunakan engine Source 2 seperti game Valve lain, yaitu Dota 2. Namun belum bisa dipastikan apakah Valve akan menerapkan cara yang sama dengan Dota 2 untuk berpindah platform.

Sebelum Dota 2 sepenuhnya menggunakan Source 2 seperti sekarang, dulunya aplikasi Dota dibagi menjadi 2, yaitu Dota 2 dan Dota 2 Reborn — yang adalah aplikasi uji coba untuk Source 2. Dari pengalaman ini, Valve mungkin akan melakukan hal serupa untuk game yang dirilis pada bulan Agustus 2012 ini.

Dengan munculnya sejumlah aktivitas yang berkaitan erat tadi, rumor mengenai perilisan sebuah game Counter-Strike baru semakin meyakinkan, sehingga meningkatkan antusiasme para pencinta Counter-Strike.

Hal tersebut dibuktikan dari rekor concurrent player untuk Counter-Strike: Global Offensive yang pecah dua kali hanya dalam satu bulan. Banyak yang berharap Valve dapat segera mengumumkan hal tersebut secara resmi dalam waktu dekat.

Mungkin sudah saatnya, game Counter-Strike kembali memimpin genre shooter seperti dahulu. Tak dapat dipungkiri, cukup banyak game shooter lain yang menyaingi popularitas Counter-Strike, sebut saja VALORANT, Apex Legends, Fortnite, PUBG, dan lain sebagainya.

Walau demikian, Counter-Strike tetap menjadi salah satu game pionir dengan sejarah panjang, yang berperan penting dalam memberikan banyak inspirasi terhadap berbagai game yang ada saat ini.

Walau menggunakan teknologi yang lebih lama, Counter-Strike masih memiliki komunitas dan basis pemain yang sangat kuat. CS:GO merupakan salah satu game esports dengan ekosistem yang bagus, yang didukung penuh oleh developer dan komunitas yang solid. Hingga Maret 2023, CS:GO masih sering terlihat dalam urutan 10 game dengan pemain terbanyak di Steam.